Pages

Minggu, 23 Oktober 2011

Kisah Sahabat Umar r.a yg terkenal Keras, sedang Dimarahi oleh Istrinya

Percikan Iman Alkisah suatu hari seorang seorang sahabat mendatangi bertengkar dengan Istrinya, dia merasa gundah akan keadaan dirinya, dan berniat mendatangi Khalifah Umar Bin Khatab untuk mengadukan permasalahannya, dengan gontai dia berjalan menuju rumah khalifah Umar, setiba di rumah Khalifah Umar langkahnya terhenti, di depan pintu dia mendengar Khalifah umar sedang di “omeli” habis-habisan oleh seorang wanita, yang kemudian dia kenali adalah Istri Khalifah Umar, dan karena pintu rumah Khalifah sedikit terbuka, dia melihat Khalifah sangat menyedihkan, tak melawan hanya diam saja, seketika itu niatnya untuk mengadu pada Khalifah Umar terhenti. Dan saat dia berbalik arah hendak pulang, sebuah panggilan dari dalam rumah menghentikan langkahnya.
“Wahai, Fulan bin Fulan, ada apa gerangan dirimu” Kata Khalifah.
“Tidak Khalifah, saya lihat anda sedang sibuk, lebih baik saya tunda saja kunjungan saya” kata si Fulan
Seketika Khalifah berdiri membuka pintu, dan menarik tangan orang tersebut masuk, kata Khalifah
“Aku sudah berjanji menjadi Khalifah dan siap menerima pengaduan dari rakyatku kapanpun, ayo masuklah” kata sang Khalifah ramah.
Dengan canggung laki-laki itu memasuki bertipe RTSS (Rumah Teramat Sangat Sederhana) milik khalifah Umar Bin Khatab. Kemudian duduklah dia di depan Khalifah Umar, setelah menikmati hidangan sekedarnya, Khalifah Umar mulai bertanya kepadaNya…
“Ada apa gerangan yang membuatmu kemari wahai Fulan, katakan padaku, permasalahan apa yang engkau hadapi” kata Khalifah Umar
Seketika itu wajah si Fulan berubah merah, dia malu, atas masalah yang hendak dia adukan.
Khalifah yang melihat gelagat ini terdiam dan menunggu dengan sabar, kemudian menepuk-nepuk bahu si fulan, setelah itu, menanyakan kembali pertanyaan yang sama.
Hingga tiga kali barulah si Fulan menjawab dengan canggung.
“Khalifah Umar masalahku tak sebesar apa yang kau hadapi, aku melihatmu tadi di omeli Istrimu sedemikian rupa dan engkau hanya diam saja, tak marah, ataupun menegurmya, bagaimana engkau mampu berbuat demikian? “
Khalifah tersenyum sejenak kemudian, dia melihat ke arah si Fulan,mengajaknya berputar melihat sekeliling rumahnya, kemudian mengajak si Fulan duduk kembali.
Kata Khalifah kemudian, “Kamu lihat rumahku teramat sangat sederhana, jangankan pembantu, untuk kebutuhan sehari-hari saja kadang aku tak mampu memberikannya pada Istriku, dan aku sama sekali tidak bisa membantu meringankan pekerjaannya karena kesibukanku sebagai Khalifah. Tahukah kamu seberapa berat beban yang harus dia tanggung, setelah dia membersihkan seisi rumah sendiri, memasak untuk diriku, merawat danmendidik anak-anakku.
Semua dia lakukan sendiri karena saya tidak bisa membayar pembantu untuk meringankan bebannya, padahal semua itu adalah tugas saya. Memuliakan seorang istri di dalam rumahnya adalah tugas suami. Tapi saya terlalu miskin menggaji pembantu sehingga dia harus mengerjakan semua sendiri. Untuk itu hanya sekedar di omeli saja kenapa saya harus marah, demi melihat pengorbanannya kepada keluarga.
Dari cerita keluarga Umar, betapa seharusnya seorang perempuan di muliakan oleh suaminya, seorang perempuan seyogyanya di berikan kenyamanan dalam rumahnya, perlindungan, dan juga penghormatan.
Bagaimana dengan Anda ????

Ciri – Ciri Wanita Penghuni Neraka

Saudariku Muslimah
Suatu hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat tinggal yang abadi bagi kaum Mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum musyrikin dan pelaku dosa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melarang darinya.
Setiap Muslimin yang mengerti keadaan Surga dan neraka tentunya sangat berharap untuk dapat menjadi penghuni Surga dan terhindar jauh dari neraka, inilah fitrah.
Pada Kajian kali ini, kami akan membahas tentang neraka dan penduduknya, yang mana mayoritas penduduknya adalah wanita dikarenakan sebab-sebab yang akan dibahas nanti.
Sebelum kita mengenal wanita-wanita penghuni neraka alangkah baiknya jika kita menoleh kepada peringatan-peringatan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al Qur’an tentang neraka dan adzab yang tersedia di dalamnya dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At Tahrim : 6)
Imam Ath Thabari rahimahullah menyatakan di dalam tafsirnya : “Ajarkanlah kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri mereka dari neraka.”
Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhu juga mengomentari ayat ini : “Beramallah kalian dengan ketaatan kepada Allah, takutlah kalian untuk bermaksiat kepada-Nya dan perintahkan keluarga kalian untuk berdzikir, niscaya Allah menyelamatkan kalian dari neraka.” Dan masih banyak tafsir para shahabat dan ulama lainnya yang menganjurkan kita untuk menjaga diri dan keluarga dari neraka dengan mengerjakan amalan shalih dan menjauhi maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Di dalam
surat lainnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Al Baqarah : 24)
Begitu pula dengan ayat-ayat lainnya yang juga menjelaskan keadaan neraka dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.
Kedahsyatan dan kengerian neraka juga dinyatakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwasanya beliau bersabda : “Api kalian yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini hanyalah satu bagian dari 70 bagian neraka Jahanam.” (Shahihul Jami’ 661
Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api neraka yang panasnya 69 kali lipat dibanding panas api dunia? Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.
Wanita Penghuni Neraka
Tentang hal ini, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :“Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)
Hadits ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tentang penduduk Surga yang mayoritasnya adalah fuqara (para fakir miskin) dan neraka yang mayoritas penduduknya adalah wanita. Tetapi hadits ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang mengantarkan mereka ke dalam neraka dan menjadi mayoritas penduduknya, namun disebutkan dalam hadits lainnya.

Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang , beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam melihat Surga dan neraka.
Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya radliyallahu ‘anhum :“ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab : “Karena kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)
Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda :“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu)
Dari Imran bin Husain dia berkata, Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadits di atas dengan pernyataannya : “Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal.
Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” (Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan At Tadzkirah halaman 369)
Saudariku Muslimah … .
Jika kita melihat keterangan dan hadits di atas dengan seksama, niscaya kita akan dapati beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam neraka bahkan menjadi mayoritas penduduknya dan yang menyebabkan mereka menjadi golongan minoritas dari penghuni Surga.
Saudariku Muslimah … . Hindarilah sebab-sebab ini semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.
1. Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan hal ini pada sabda beliau di atas tadi. Kekufuran model ini terlalu banyak kita dapati di tengah keluarga kaum Muslimin, yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari.
Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang suami karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan melihat istri model begini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam : “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)
Hadits di atas adalah peringatan keras bagi para wanita Mukminah yang menginginkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Surga-Nya. Maka tidak sepantasnya bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal sepele yang tidak pantas untuk dibesar-besarkan.
Jika demikian keadaannya maka sungguh sangat cocok sekali jika wanita yang kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sebagai mayoritas kaum yang masuk ke dalam neraka walaupun mereka tidak kekal di dalamnya.
Cukup kiranya istri-istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabiyah sebagai suri tauladan bagi istri-istri kaum Mukminin dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.
2. Durhaka Terhadap Suami

Kedurhakaan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya pada umumnya berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah :
1. Durhaka dengan ucapan.
2. Durhaka dengan perbuatan.
3. Durhaka dengan ucapan dan perbuatan.
Bentuk pertama ialah seorang istri yang biasanya berucap dan bersikap baik kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap dengan berbicara kasar dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau lambat mendatangi suaminya. Kedurhakaan seperti ini sering dilakukan seorang istri ketika ia lupa atau memang sengaja melupakan ancaman-ancaman Allah terhadap sikap ini.
Termasuk bentuk kedurhakaan ini ialah apabila seorang istri membicarakan perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya tanpa sebab yang diperbolehkan syar’i. Atau ia menuduh suaminya dengan tuduhan-tuduhan dengan maksud untuk menjelekkannya dan merusak kehormatannya sehingga nama suaminya jelek di mata orang lain. Bentuk serupa adalah apabila seorang istri meminta di thalaq atau di khulu’ (dicerai) tanpa sebab syar’i. Atau ia mengaku-aku telah dianiaya atau didhalimi suaminya atau yang semisal dengan itu.
Permintaan cerai biasanya diawali dengan pertengkaran antara suami dan istri karena ketidakpuasan sang istri terhadap kebaikan dan usaha sang suami. Atau yang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya karena suaminya berusaha mengamalkan syari’at-syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sunnah-sunnah Rasul-Nya Shalallahu ‘alaihi wassalam. Sungguh jelek apa yang dilakukan istri seperti ini terhadap suaminya. Ingatlah sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam :“Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’i, pent.) maka haram baginya wangi Surga.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi serta selain keduanya. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 85)
Bentuk kedurhakaan kedua yang dilakukan para istri terjadi dalam hal perbuatan yaitu ketika seorang istri tidak mau melayani kebutuhan seksual suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya dan yang semisal dengan itu.
Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang istri keluar rumah tanpa izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Yang demikian seakan-akan seorang istri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syar’i. Demikian pula jika sang istri enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya dan yang semisal dengan itu.
Bentuk lain adalah apabila seorang istri tidak mau berdandan atau mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu, melakukan puasa sunnah tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah seperti shalat, mandi janabat, atau puasa Ramadlan.
Maka setiap istri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut adalah istri yang durhaka terhadap suami dan bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jika kedua bentuk kedurhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang istri maka ia dikatakan sebagai istri yang durhaka dengan ucapan dan perbuatannya. (Dinukil dari kitab An Nusyuz karya Dr. Shaleh bin Ghanim As Sadlan halaman 23-25 dengan beberapa tambahan)
Sungguh merugi wanita yang melakukan kedurhakaan ini. Mereka lebih memilih jalan ke neraka daripada jalan ke Surga karena memang biasanya wanita yang melakukan kedurhakaan-kedurhakaan ini tergoda oleh angan-angan dan kesenangan dunia yang menipu.
Ketahuilah wahai saudariku Muslimah, jalan menuju Surga tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga nan indah, melainkan dipenuhi dengan rintangan-rintangan yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali orang-orang yang diberi ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di ujung jalan ini ada Surga yang Allah sediakan untuk hamba-hamba-Nya yang sabar menempuhnya.
Ketahuilah pula bahwa jalan menuju neraka memang indah, penuh dengan syahwat dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi ingat dan sadarlah bahwa neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini dan tidak mau berpaling darinya semasa ia hidup di dunia.
Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada suaminya dari kedurhakaan-kedurhakaan yang pernah ia lakukan. Ia akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati perintahnya. Ia mengerti nasib di akhirat dan bukan kesengsaraan di dunia yang ia takuti dan tangisi.
3. Tabarruj
Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki. (Jilbab Al Mar’atil Muslimah halaman 120)

Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang dikarenakan minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan kain yang dipakainya. Yang demikian ini sesuai dengan komentar Ibnul ‘Abdil Barr rahimahullah ketika menjelaskan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tersebut.
Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan : “Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang membentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya … .” (Dinukil oleh Suyuthi di dalam Tanwirul Hawalik 3/103 )
Mereka adalah wanita-wanita yang hobi menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melarang hal ini dalam firman-Nya : “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.” (An Nur : 31)
Imam Adz Dzahabi rahimahullah menyatakan di dalam kitab Al Kabair halaman 131 : “Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang ada di dalam niqab (tutup muka/kerudung) mereka, memakai minyak wangi dengan misik dan yang semisalnya jika mereka keluar rumah … .”
Dengan perbuatan seperti ini berarti mereka secara tidak langsung menyeret kaum pria ke dalam neraka, karena pada diri kaum wanita terdapat daya tarik syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoyahkan keimanan yang kokoh sekalipun. Terlebih bagi iman yang lemah yang tidak dibentengi dengan ilmu Al Qur’an dan As Sunnah. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sendiri menyatakan di dalam hadits yang shahih bahwa fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum pria adalah fitnahnya wanita.

Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh legendaris dunia yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hancur karirnya hanya disebabkan bujuk rayu wanita.
Dan berapa banyak persaudaraan di antara kaum Mukminin terputus hanya dikarenakan wanita. Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi kasus lainnya yang dapat membuktikan bahwa wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak mendapatkan wanginya Surga.
Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum pria ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan di hadapan kaum pria. Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini terjadi pelecehan terhadap kaum wanita, karena yang demikian adalah hasil perbuatan mereka sendiri.
Wahai saudariku Muslimah … . Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang Islamy yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan adzab di akhirat kelak.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :“Dan tinggallah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (Al Ahzab : 33)
Masih banyak sebab-sebab lainnya yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka. Tetapi kami hanya mencukupkan tiga sebab ini saja karena memang tiga model inilah yang sering kita dapati di dalam kehidupan masyarakat negeri kita ini.
Saudariku Muslimah … .
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah menuntunkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka. Ketika beliau selesai khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun bangkit mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian beliau bersabda : “Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya : “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab : “Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!” (HR. Bukhari)

Bershadaqahlah! Karena shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian dari adzab neraka. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari adzabnya. Amin.
Wallahu A’lam bish Shawwab. (Dikutip dari tulisan Muhammad Faizal Ibnu Jamil, Judul asli Wanita Penghuni Neraka, MUSLIMAH/Edisi XXII/1418/1997/Kajian Kali Ini. Url sumber http://www.geocities.com/dmgto/muslimah201/nar.htm)

Sabtu, 01 Oktober 2011

Rooney Impikan Jabatan Kapten di Klub dan Timnas

Wayne Rooney  (Foto: Daylife)
Wayne Rooney (Foto: Daylife)

MANCHESTER - Penyerang Manchester United, Wayne Rooney ternyata berharap bisa memikul tanggung jawab sebagai kapten tim nasional Inggris sekaligus klubnya, United. Menurut Rooney hal itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri baginya.

Rooney pernah menjadi kapten ketika Inggris berlaga dalam partai persahabatan melawan Brasil di Doha. Ketika para seniornya di United cedera, dia pula yang menjadi kapten bagi klub tersebut. Hal itu membuatnya memiliki impian tentang jabatan penting tersebut.

“Saya pernah menjadi kapten (di timnas Inggris) pada suatu kesempatan, tetapi jelas mendapatkan dua pekerjaan (menjabat kapten timnas Inggris dan United) secara penuh akan menjadi kebanggaan besar bagi saya,” tutur Rooney seperti dilansir dari ESPN, Sabtu (1/10/2011).

“Kami (United) memiliki banyak pemain muda di tim, dan anda tahu mereka akan melihat apa yang anda lakukan di lapangan latihan dan di lapangan pertandingan,” tambahnya.

Pemain berusia 25 tahun ini merasa dirinya mempunyai kapasitas untuk menjadi seorang kapten bagi United yang memang diisi banyak pemain muda. Rooney bahkan mengungkapkan bahwa dia sudah berusaha memberi contoh yang baik bagi para juniornya.

Saya selalu bekerja keras. Bila saya tidak bahagia saya membiarkan itu terungkap. Hal itu bagus untuk para pemain muda melihat anda masih peduli dan masih haus akan kemenangan,” tandasnya.

Jemaah Indonesia yang Paling Dinanti

detail berita
Foto : media.photobucket.com
JEDDAH- Kedatangan jemaah haji Indonesia ternyata tidak hanya ditunggu petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Mereka sudah menanti dan bertanya-tanya, kapan kedatangan jemaah haji Indonesia.

Dalam perjalanan okezone, beberapa orang dari warga negara Arab Saudi, Pakistan, dan Yaman,  selalu menanyakan kapan jemaah haji Indonesia tiba. Seperti beberapa waktu lalu, di sela okezone melakukan ibadah di Masjidil Haram, tiba-tiba seorang pria berperawakan hitam legam mendekati dan bertanya dalam bahasa Arab.

"Indonesia?" Setelah berbincang beberapa saat, saya baru mengenalnya. Dia adalah Ahmad, warga negara Arab Saudi yang tinggal di Makkah. Dia menanyakan apakah jamaah haji Indonesia sudah tiba, setelah mengenali seragam petugas yang saya kenakan.

Dia pun menanyakan berapa jumlah jamaah haji yang tahun ini datang ke negaranya. Setelah saya ungkap bahwa yang datang tahun ini 221 ribu jemaah, dia langsung takjub dengan angka tersebut. Memang, jamaah haji Indonesia terbanyak dibandingkan negara lain. Yang paling mendekati angka jamaah haji Indonesia adalah warga negara Pakistan, sebanyak 160 ribu. Menyusul India, Malaysia, dan sejumlah negara lainnya.

Hal serupa juga didapatkan okezone dari sejumlah penjaga toko di sekitar Masjid Nabawi, Madinah. Saat melintas sepulang ibadah dari Masjid Nabawi, seorang penjaga toko pernak-pernik menyambangi. Warga negara Yaman yang bekerja di Madinah ini menawarkan sejumlah barang. Dalam pikirannya kami adalah jemaah haji Indonesia. Setelah mengetahuinya, tanpa sungkan dia menanyakan kapan jemaah haji Indonesia datang.

Begitu juga dengan penjaga toko emas tak jauh dari tempat tersebut. Penjaga toko emas Al Romaizan ini pun tanpa ragu menawarkan diskon kepada kami dan jemaah haji Indonesia jika membeli emas di tempatnya. Bahkan, kebanyakan dari mereka mampu berbahasa Indonesia dengan baik. Terkadang, ada beberapa toko yang mempekerjakan warga negara Indonesia secara khusus hanya untuk menggaet pembeli dari Indonesia. Hal itu ditemui okezone tidak hanya di Madinah, di sebuah tempat perbelanjaan dekat Masjidil Haram terdapat beberapa WNI yang menawarkan dagangan bosnya kepada orang Indonesia.

Menurut Kasie MCH Jeddah, Helmy Hazin, memang jemaah haji Indonesia senang membawa buah tangan sepulang melaksanakan ibadah haji. Bahkan, dari sejumlah uang yang dibawanya biasanya dibelanjakan lebih dari 50 persen.

"Saat kepulangan nanti, barang belanjaan mereka bisa dilihat di Bandara King Abdul Azis. Biasanya barang bawaan mereka banyak tercecer di bandara, karena terlalu banyaknya barang yang dibawa," jelasnya.

Helmy mengaku pernah membaca statistik yang menyebutkan bahwa jamaah Sulawesi Selatan paling hobi berbelanja. Biasanya, mereka membeli peralatan rumah tangga seperti teko, wajan, dan lain sebagainya. "Sebagai tanda bahwa mereka sudah pergi ke Arab Saudi," jelasnya.

Semoga saja, hobi ini tidak dijadikan yang utama. Karena tujuan utama haji adalah ibadah.

Cuaca Panas Bisa Sebabkan Jamaah Mudah Tersesat

detail berita
Foto : Corbis.com
JEDDAH - Cuaca panas rata-rata 40-42 derajat celcius yang kini terjadi di Makkah dan Madinah, bisa mengakibatkan jamaah haji Indonesia tersesat. Tapi jangan khawatir, ada solusinya.


Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Mawari Edy, mengatakan panas yang cukup tinggi bisa menyebabkan orang mengalami dehidrasi. Dehidrasi bisa menyebabkan seseorang mengalami kurang konsentrasi atau fokus. Di sinilah yang menyebabkan seorang jamaah haji menjadi mudah tersesat, karena kurang mampu berkonsentrasi.
"Jika respons kita kurang cepat, konsentrasi kurang biasanya itu diakibatkan dehidrasi," kata Mawari, di Jeddah.
Jika petugas atau sesama jamaah mendapatkan jamaah lainnya sedang tersesat, maka yang pertama kali harus dilakukan adalah segera memberinya air minum atau buah-buahan yang mengandung air. Agar tidak konsentrasinya dan responnya kembali pulih. Barulah menanyakan identitasnya.
Untuk jemaah, agar terhindar dari tersesat. Disarankan membawa air minum setiap keluar dari pemondokan. Agar terhindar dari dehidrasi. Selain membuat respon berkurang, dehidrasi juga dapat mendatangkan penyakit.
Selain suhu, yang juga perlu diperhatikan adalah kelembaban udara dan kecepatan angin. "Perubahan kecepatan angin akan membuat debu naik dan mempengaruhi pernafasan. Demi kesehatan, jamaah haji akan dibekali masker," ujarnya.

Dalam perubahan cuaca tersebut biasanya akan terjadi sembab pada pernafasan. Banyak orang mengatakan hal ini adalah pilek. Padahal ini adalah adaptasi tubuh terhadap tingkat kelembaban sekitarnya. Karenanya, masker yang diberikan dalam bentuk kain sehingga mudah dibasahi untuk menjaga kelembaban udara yang masuk.

Pemberian masker ini tidak hanya untuk jemaah haji. Tapi juga akan diberikan kepada petugas haji sesuai dengan undang-undang kesehatan. 

Yang juga harus diperhatikan adalah kemungkinan akan terjadinya perubahan cuaca yang cukup ekstrem mendekati puncak ibadah haji. Sebaiknya jamaah bersiap menghadapinya dengan meningkatkan vitalitas tubuh dengan vitamin dan makan makanan yang sehat.

Semoga dengan masukan ini jamaah haji Indonesia selalu berada dalam kondisi sehat selama melaksanakan ibadah haji hingga pulang ke rumah.

Suhu di Makkah-Madinah Panas, Jemaah Diminta Bersiap

detail berita
Ilustrasi (Foto: Koran Sindo)
JEDDAH - Satu hari menjelang kedatangan jamaah haji suhu udara di Mekkah dan Madinah lebih panas dari Jakarta. Pada hari ini, suhu udara di dua tempat tersebut rata-rata 40-42 derajat Celcius.

Biasanya, suhu udara di Jakarta hanya mencapai 28-33 derajat Celcius.

Berdasarkan data di laman weather.com, suhu kota Makkah hari ini Sabtu (1/9/2011) pada siang hari mencapai 41-42 derajat Celcius, temperatur malam hari sekitar 30 derajat Celcius. Perkiraan suhu untuk Minggu besok, di kota Makkah pada siang hari mencapai 42- 43 derajat Celcius.

Untuk perkiraan suhu di Madinah pada Sabtu siang berkisar antara 40-41 derajat Celcius. Adapun suhu malam hari di Kota Madinah diperkirakan mencapai antara 29-30 derajat Celcius. Untuk perkiraan suhu di kota Madinah hari Minggu siang berkisar 40-41 derajat Celcius.

Kabid Kesehatan PPIH Mawari Edy, mengatakan cuaca panas berpotensi memicu dehidrasi. Dalam tahapan lebih lanjut kondisi memicu penurunan konsentrasi para jemaah haji.

Mawari mengimbau agar selama di Arab Saudi, jemaah bisa membawa buah-buahan yang banyak mengandung cairan, semisal apel, jeruk, dan buah pir. "Jangan lupa bawah botol air ke mana pun jemaah pergi," imbaunya.

Mawari juga mengimbau agar jamaah selalu mengenakan masker. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi udara yang diduga tercampur dengan debu-debu bangunan di sekitar Masjidilharam di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Seperti diketahui, Kerajaan Saudi tengah membangun proyek ambisius senilai USD21 miliar seperti dilansir Harian Inggris The Guardian edisi Rabu 28 September 2011.

Proyek konstruksi seluas 400 ribu meter persegi di Masjidilharam kali ini merupakan proyek terbesar dalam sejarah Makkah. Nantinya, perluasan tersebut akan mampu menampung tambahan 1,2 juta jemaah.

Dari pantauan okezone di kota Makkah dan Madinah beberapa hari lalu, dua kota suci umat Islam ini tak henti-hentinya melakukan pembangunan infrastruktur. Jika di Mekkah sedang membangun perluasan areal Masjidilharam, di sekitar wilayah Masjid Nabawi pun kini sedang dibangun jalan underpass dan jalan layang. Sehingga beberapa ruas jalan di daerah Sy. Sittin ditutup.

Sementara itu, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Madinah telah menyediakan sekira 300 jenis obat-obatan untuk jemaah haji Indonesia yang sakit di Madinah. Di depan Gedung BPHI nampak delapan ambulans yang siap menjemput jemaah jika membutuh pertolongan

Seluruh Penumpang Pesawat Cassa 212 Ditemukan di Kursi Masing-masing



Jakarta - Tim SAR telah memastikan seluruh penumpang Cassa 212-200 milik PT Nusantara Buana Air (NBA) tewas. Seluruh penumpang ditemukan dalam posisi duduk di kursi pesawat.

"Mereka ditemukan dalam posisi duduk di kursi masing-masing," kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama Sunarbowo, usai konferensi pers di Langkat, Medan, Sabtu (1/10/2011).

Sunabowo mengatakan, kondisi pesawat hancur di bagian depan. Namun secara keseluruhan, badan pesawat relatif utuh.

"Lainnya utuh, tidak ada yang patah, hanya nose yang hancur," kata Sunarbowo.

Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo memastikan seluruh penumpang tewas.

Pesawat Cassa 212-200 milik PT Nusantara Buana Air (NBA) diketahui membawa 14 penumpang dan 4 kru. Pesawat tersebut jatuh di pegunungan Bohorok, Langkat, Sumatera Utara. Proses evakuasi pun sempat terhenti jumat kemarin (30/9/2011), akibat hujan deras.