Pages

Jumat, 31 Mei 2013

Aku dan Tulisanku

Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....

"BERSAMAMU"

Masih ingat pertama kali kita bertemu?

Kau menyapaku lewat tulisan di jejaring sosialku

Awalnya hanya sebatas menyapa, bersenda gurau tanpa rasa

Tapi lama setelahnya? Oh, aku pikir kau adalah si perayu ulung

Sempat menghindar karena takut jatuh terlalu dalam

Sampai akhirnya

Disinilah aku sekarang

Bersamamu...

Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?

Sungguh aneh! Membingungkan! Perasaan itu...

Terlalu cepatkah bila aku menyebut ini cinta?

Ah ya, cinta...

Dapatkah kau mengartikannya untukku?

Sempat meragu, bahkan tak memberi harap sedikitpun

Alarm di otakku mengingatkan, seolah memberi peringatan

Bertentangan dengan hati kecilku

Tak jua kah kau?

Sampai akhirnya...

Di sinilah aku sekarang...

Bersamamu...

Dikala sepi

Malam kian menjelma
Mentari tengelam di ufuk barat
Termangu daku duduk sendiri

Tetesan air menetes di wajah
Terbayang satu nama melintas di ingatan
Memori indah kemabali berkelebat
Sadarkan diri dari termangu

Takala aku duduk bersendirian
Diiringi musik mengalun syhadu
Terbayang mimpi yang tak nyata
Teruntukmu

Menahan perih

sesak dada menahan perih,..
kalut membalut rongga hati,...
ketakutan, kehancuran, kesedihan, juga hadirnya kehampaan,..
akankah ku kehilangan dia?
teriak ku memberontak,..
melihat dia yang ku kasihi melangkah pergi,..
jauh meninggalkan ku,...
seribu kali ke memohon padanya
jangan tinggalkan aku,..
tapi, langkah itu terus menjauh,..
seolah tak mendengarkan jeritan hati kecil ini,..
haruskah ku mengemis cintanya?
perlukah aku mengejar langkah itu?
ataukah ku relakan dia melangkah pergi?
menghilang membawa serta seluruh kebahagiaan ku,..

Masih untuk mu

ingatkah kau saat kita bersedih,..
ingatkah kau saat kita bahagia,..
ingatkah kau saat ku kecewakan mu,..
ingatkah kau saat buat ku menangis,..
bersama tlah kita lewati ribuan hari,.
Bersama dalam susah dan senang,..
Bersama dalam tangis dan tawa,..
Tahukah kau, ku kecup kening mu saat kau terlelap,..
Tahukah kau, ku kagumi wajah mu saat kau tertidur,..
Tahukah kau, ku dekap kau disaat kau bermimpi,..
Saat kau pergi jauh,..
Kini kita terpisahkan jarak,ruang dan waktu,..
Kata orang rindu itu indah,..
Namun bagi ku ini menyiksa,..
Hari-hari ku kini tanpa hadir mu lagi,..
Seperti ada yang hilang separuh hidup ku,..
Seperti kehilangan arah,..
Sejenak terpikirkan untuk ku benci saja diri mu,..
Namun sulit ku membenci,..
Harus slalu kau tahu,.. ku mencinta mu lebih dari yang kau tahu
Ku masih disini untuk mu,..
Berharap semua kembali seperti dulu,..
Meski ku tahu yang terjadi, semua takkan sama lagi,..
Aku masih untuk mu,..
sekarang.. bahkan selamanya hingga mata ini tertutup utk selamanya,..

Selasa, 28 Mei 2013

SEPULUH NEGARA PEROKOK TERBANYAK DI DUNIA, Indonesia ketiga booo

20130416-100216.jpg
China = 390 juta perokok atau 29% per penduduk
India = 144 juta perokok atau 12.5% per penduduk
Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per tahun)
Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk
Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk
Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk
Brazil = 24 juta perokok atau 12.5% per penduduk
Bangladesh =23.3 juta perokok atau 23.5% per penduduk
Jerman = 22.3 juta perokok atau 27%
Turki = 21.5 juta perokok atau 30.5%
STATISTIK PEROKOK di INDONESIA***
(Catatan:** Data diolah Penulis dari hasil laporan WHO 2008 dengan statistik jumlah perokok 1.35 miliar orang)
Statistik Perokok dari kalangan anak-anak dan remaja:
Pria = 24.1% anak/remaja pria
Wanita = 4.0% anak/remaja wanita
Atau 13.5% anak/remaja Indonesia
Statistik Perokok dari kalangan dewasa:
Pria = 63% pria dewasa
Wanita = 4.5% wanita dewasa
atau 34 % perokok dewasa
Jika digabungkan antara perokok kalangan anak+remaja+dewasa, maka jumlah perokok Indonesia sekitar 27.6%. Artinya: setiap 4 orang Indonesia, terdapat seorang perokok. Angka persentase ini jauh lebih besar daripada Amerika saat ini yakni hanya sekitar 19% atau hanya ada seorang perokok dari tiap 5 orang Amerika. Perlu diketahui bahwa pada tahun 1965, jumlah perokok Amerika Serikat adalah 42% dari penduduknya. Melalui program edukasi dan meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat tanpa rokok (+pelarangan iklan rokok di TV dan radio nasional), selama 40 tahun lebih Amerika berhasil mengurangi jumlah perokok dari 42% hingga kurang dari 20% di tahun 2008 ini.
PERTUMBUHAN PRODUKSI ROKOK DI INDONESIA
Dari data WHO di atas, Indonesia dinobat sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar nomor 3 setelah China dan India dan diatas Rusia dan Amerika Serikat. Padahal dari jumlah penduduk, Indonesia berada di posisi ke-4 yakni setelah China, India dan Amerika Serikat. Berbeda dengan jumlah perokok Amerika yang cenderung menurun, jumlah perokok Indonesia justru bertambah dalam 9 tahun terakhir. Pertumbuhan rokok Indonesia pada periode 2000-2008 adalah 0.9 % per tahun.
Namun, perlu dicatat bahwa selama 2000-2003, produksi rokok Indonesia menurun dari 213 miliar batang (2000) menjadi 173 miliar batang (2003) atau turun 18.7%. Namun, sejak 2004 hingga 2008 pertumbuhan rokok Indonesia sangat besar dari 194 miliar [2004] menjadi 230 miliar batang [2008] atau naik 18.6% selama kurun 5 tahun. Jadi selama pemerintah SBY-JK periode 2004-2009, industri rokok tumbuh pesat dengan pertumbuhan rata-rata 4.6% tahun. [Baca : Industri Rokok Tumbuh Pesat].
Tidak kurang Rp 100 triliun rupiah dana masyarakat dikeluarkan hanya untuk membeli sekitar 225 miliar batang rokok. Dan dari pangsa pasar yang begitu besar dan subur di negeri ini, maka perusahaan rokok menjadi salah satu sumber bisnis bagi para milionaire Indonesia.
Di setiap kemasan rokok, kita pernah membaca peringatan keras akan dampak merokok yakni “Merokok dapat menyebabkan Kanker, serangan Jantung, Impotensi dan gangguan Kehamilan dan Janin“. WHO pun mengingatkan bahwa rokok merupakan salah satu pembunuh paling berbahaya di dunia. Pada tahun 2008, lebiih 5 juta orang mati karena penyakit yang disebabkan rokok. Ini berarti setiap 1 menit tidak kurang 9 orang meninggal akibat racun pada rokok. Angka kematian oleh rokok ini jauh lebih besar dari total kematian manusia akibat HIV/AIDS, + tubercolis + malaria + flu burung.
Dalam hal ini, tindakan merokok merupakan tindakan merusak kesehatan sendiri, begitu juga tabungan dan penghasilan kita. Menghirup racun rokok secara kontinyu, tidaklah jauh berbeda dengan menghirup bakteri-bakteri penyakit. Ekstimnya, tindakan merokok hampir serupa dengan menghirup flu babi, yakni “mencari penyakit yang akan membawa kematian lebih tragis“. Dan jika tidak ada pencegahan yang serius dalam menghambat pertumbuhan rokok, maka setidaknya 8 juta orang akan meninggal akibat rokok pada tahun 2030. Dan abad 21 ini, akan ada 1 miliar orang meninggal akibat penyakit disebabkan rokok andai saja tidak ada usaha mencegah pertumbuhan rokok.
Sumber: http://www.cancerhelps.co.id/Hot-News/daftar-10-negara-perokok-terbesar-di-dunia.html